Jelantah Batam - Biodiesel adalah bahan bakar untuk mesin pabrik atau kendaraan bertenaga diesel yang berasal dari hewan ( lemak hewan ) atau tanaman (jarak, kelapa sawit, kelapa, daging buah alpukat dan lainnya ) yang masih hidup. Kali ini Jelantah Batam akan mengenalkan cara membuat biodiesel dari kelapa sawit.
Kenapa harus kelapa sawit ? Untuk mendapatkan biodiesel harus melalui beberapa tahap dan untuk memenuhi kebutuhan pasar, kelapa sawit dirasa cukup memenuhi dikarenakan produksi setiap tahunnya lebih dari satu juta ton. Dari beberapa produk olahan kelapa sawit, yang digunakan untuk biodiesel berupa CPO. Selain kuota yang melimpah, harga kelapa sawit mentah pun dirasa cukup menjangkau harga pasar jika diolah menjadi biodiesel dan kualitasnya cukup baik karena memiliki tingkat kejernihan yang tinggi.
Kami membeli Minyak Jelantah Daerah Batam - Hubungi Kami
Beberapa proses umum cara membuat biodiesel dari kelapa sawit sebagai berikut :
01 - Proses Transesterifikasi
Proses transesterifikasi menambahkan dua komponen pada CPO ( kalium hidroksida dan methanol ). Proses ini dilakukan dengan bejana uap yang kedap udara dengan ketahanan panas yang tinggi, ketika bahan baku kelapa sawit ( CPO ) dan dua komponen dimasukkan, bejana tersebut akan mengaduk pelan. Proses tersebut berlangsung hingga adanya endapan gliserol. Minyak dari kelapa sawit dipisahkan dengan gliserol dan kemudian akan dilakukan tahap selanjutnya.
02 - Washing Procedure
Untuk menghilangkan zat yang tidak dibutuhkan dan tentunya akan mempengaruhi kualitas dari minyak CPO, proses washing procedure harus tetap dilakukan untuk memisahkan CPO dengan methanol ataupun gliserol.
03 - Drying Methode
Setelah proces pencucian komponen minyak kelapa sawit (CPO) selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses pengeringan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada. Proses pengeringan ini juga meningkatkan daya bakar biodiesel.
04 - Filtration
Proses ini merupakan tahap akhir dari cara membuat biodesel dari kelapa sawit. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel ataupun molekul kotor yang berasal dari pipa bejana penyimpanan. Proses ini menjadi penanda bahwa kualitas biodiesel baik atau buruk.
Panjang juga proses pembuatan biodiesel dari kelapa sawit. Selain dari CPO, limbah berupa POME juga bisa menjadi biodiesel. POME sama halnya dengan minyak jelantah, harus ditinjau terlebih dahulu kadar FFA ( tingkat kejernihan ). Jika dirasa FFA tinggi, maka harus dilakukan tahap purifikasi agar bisa diolah menjadi biodiesel.
Semoga informasi diatas bisa menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara pembuatan biodiesel dari kelapa sawit.